Dikutip
dari http://www.bmkg.go.id, Prabowo
mengutarakan bahwa pada bulan ini, sebagian besar pulau Jawa bisa dikatakan
sedang mengalami puncak musim kemarau, dan akan masuk awal musim hujan pada
Oktober-November 2017. Untuk Suhu
Muka Laut di wilayah Pasifik Timur sendiri dingin, kondisi menandakan adanya
anomali negatif sehingga mengakibatkan wilayah Indonesia mendapatkan tambahan supply uap air
untuk pembentukan dan pertumbuhan awan hujan.
Menjawab beberapa pertanyaan yang
muncul di tengah-tengah masyarakat kapan wilayah Indonesia masuk awal musim
hujan dan mengalami puncak musim hujan?, Prabowo menuturkan bahwa Awal Musim
Hujan 2017/18 di sebagian besar daerah diprakirakan mulai akhir Oktober - November 2017
sebanyak 260 ZOM (76.0%) dan mengalami puncak musim hujan pada
Desember 2017-Februari 2018.
Sementara Deputi Bidang Meteorologi, Dr. Yunus Subagyo
Swarinoto, M.Si. menekankan masyarakat perlu mewaspadai daerah-daerah yang rentan
bencana, terutama saat massa transisi, seperti angin kencang, puting beliung,
dan gelombang tinggi. Untuk wilayah Pulau Jawa, massa transisi terjadi pada
bulan September.
Pada puncak musim hujan, masyarakat perlu mewaspadai
banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, gelombang tinggi, pohon
tumbang, mengingat peluang curah hujan ekstrim meningkat pada puncak musim
hujan.
Seminggu kedepan, potensi hujan lebat terjadi di Aceh,
Riau, Sumbar, Bengkulu, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Sulteng, Sulut, Malut
, dan Papua. Sementara Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter (Rough Sea) berpeluang
terjadi pada periode 07-12 September 2017 di Perairan barat Kep. Simeulue -
Kep. Mentawai, Perairan barat Enggano, Samudra Hindia barat Sumatera hingga
selatan Jawa.
http://kesehatantubuh-tips.blogspot.com
Masyarakat perlu mewaspadai implikasi dan dampak Awal
Musim Hujan 2017/2018 terhadap berbagai sektor antara lain: meningkatnya
potensi luas tanam sawah, meningkatkan frekuensi tanam, ketersediaan air untuk
pertanian dan waduk. Sedangkan beberapa dampak negatifnya antara lain:
peningkatan potensi banjir, longsor dan tingginya gelombang mengganggu kegiatan
nelayan.
Musim hujan atau
musim
basah adalah
musim dengan
ciri meningkatnya
curah hujan di
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan
iklim tropis.
Secara teknis
meteorologi,
suatu wilayah memasuki musim hujan apabila besarnya curah hujan dalam satu
dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti
oleh beberapa dasarian berikutnya
[1]. Permulaan
musim hujan bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur)
daripada normalnya (rata-rata dari periode 30 tahun yang ditetapkan.
Berdasarkan besarnya curah hujan, musim hujan bersifat "Normal" (85%
- 115% dari rata-rata catatan 30 tahun), bersifat "Atas Normal"
(lebih dari 115% dari rata-rata catatan 30 tahun), atau bersifat "Bawah
Normal" (kurang dari 85% dari rata-rata catatan 30 tahun)
[1]. Apabila
dasarian berikutnya belum menunjukkan konsistensi curah hujan, kondisi cuaca
dianggap sebagai peralihan musim (
pancaroba).
Di daerah
tropis, musim hujan bergantian dengan
musim kemarau (musim
kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan.
Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera.
Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara.
Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi
zenith peredaran semu matahari (www.wikipedia.com)